Kamilah Pemikul Beban Dakwah Islam


ImageMasa terus bergulir. Tantangan dakwah pun semakin teruji. Jauh dari masa Rosululloh tidak menjadikan kita beralasan untuk bergerak secara ‘sederhana’ terpaku saja pada apa yang Rosulloh dahulu lakukan tanpa mau menganalisis siapa musuh kita saat ini, jaman apa yang kita hadapi saat ini, dan lain-lain. Pemikul beban dakwah harus memahami secara benar apa prinsip-prinsip dakwah dan kelak mimpi Islam bangkit kembali akan terwujud. Prinsip-prinsip tersebut adalah:

>>  Berjamaah dan adanya imam

>> Menegakkan hukum Islam (segala aspek kehidupan berlandaskan Islam)

>> Adanya aksi

>> Berkibarnya panji politik Islam di berbagai wilayah Islam

Inilah tanggung jawab besar kita untuk melakukan perubahan dan pengkaderan secara baik. Kita selayaknya memusatkan perhatian pada pelayanan umum dan gerakan pembaruan serta mengubah umat sebagai prolog dari prosees untuk mengubah dunia.

Kami memiliki tujuan besar yang harus diwujudkan. Tujuan pokoknya adalah membebaskan negeri Islam dari semua kekuasaan asing dan menegakkan di atas tanah air ini Negara Islam yang merdeka, yang memberlakukan hukum-hukum Islam. Tujuan lainnya adalah sebagai berikut:

  • Individu

Idealnnya seorang muslim adalah individu yang memiliki fisik yang kuat, mulia akhlaknya, berwawasan luas, giatb erusaha, selamat akidahnya, benar ibadahnya, tertib urusannya, bermanfaat bagi orang lain, pandai mendidik anak-anak dan orang-orang yang berada dalam tanggungannya dengan ajaran Islam. Sarana untuk membentuk individu tersebut adalah murobbi, manhaj, dan lingkungan yang sehat.

  • Rumah Tangga

Rumah tangga muslim harus beranggotakan orang-orang yang hanya berpegang teguh kepada Islam, menjaga dari hal-hal yang haram, mempersiapkan anak menuju masa baligh (mendidik anak). Terdapat titik tekan khusus pada mendidik anak. Orang tua harus membiasakan anak-anaknya menyukai cara hidup dan berpakaian Islam. Sarana yang dibutuhkan:

  1. Memberi perhatian yang besar terhadap persoalan rumah tangganya
  2. Memberikan hak sewajarnya bagi aktivitas wanita
  3. Memilih istri yang sholihah
  4. Setiap akh diikat dengan anak, saudara, dan perangkat jamaah
  5. Mendirikan unit-unit tertentu guna memenuhi kebutuhan
  6. Jamah dan individu sama-sama menjaga rumah tangganya dari penyelewengan
  7. Menyelenggarakan majelis-majelis untuk wanita
  8. Pemimpin memberikan perhatian khusus terhadap buku-buku tentang wanita
  • Masyarakat

Masyarakat yang dikehendaki adalah yang merespon kebaikan, memerangi kemungkaran, mewarnai seluruh hidupnya dengan identitas Islam, seluruh hubungan kemanusiaannya berdsarkan komitmen penuh pada Islam.

  • Pemerintahan

Karakter pemerintahan Islam menurut Hasan Al-Banna:

“Pemerintahan Islam adalah pemerintahan yang para anggotanya orang-orang muslim, melaksanaian kewajiban, tidak bermaksiat secara terang-terangan dan melaksanakan hukum-hukum Islam. Tidak mengapa menggunakan orang non-muslim sepanjang hanya menduduki jabatan umum.”

  • Daulah Islamiyah

“Adalah daulah yang memimpin negara-negara Islam dan menghimpun ragam kaum muslimin, mengembalikan keagungannya, serta mengembalikan wilayah yang telah hilang dan tanah air yang telahdirampas” (Hasan Al-Banna)

  • Tegaknya Daulah dan Khilafah Islamiyah

Kewajiban-kewajiban daulah Islam adalah sebagai berikut:

  1. Mengamalkan hukum-hukum Islam (kewajiban)
  2. Melaksanakan system social secara lengkap
  3. Memproklamasikan prinsip-prinsip yang tegas
  4. Menyampaikan dakwah Islam dengan arif dan bijaksana kepada semua orang
  • Dunia Seluruhnya Hanya Tunduk Kepada Allah swt.

“Kemudian daulah islamiyah itu mengibarkan panji-panji jihad dan dakwah, sehingga dunia seluruhnya akan menjadi berbahagia dengan ajaran-ajaran Islam” (Hasan Al-Banna)

Dalam Risalah Ta’alim, Hasan Al-Banna mengatakan bahwa tahapan dakwah ada tiga macam yaitu:

1. Ta’rif

Dalam tahapan ini dakwah dilakukan dengan menyebarkan fikroh Islam di tengah masyarakat. Systemnya adalah sistem kelembagaan. Urgensinya adalah kerja social bagi kepentingan umum, sedangkan medianya adalah nasehat dan bimbingan sekali waktu. Pada tahap ini tuntutannya ditingkatkan seiring dengan kadar penghormatannya terhadap system dan prinsip umum jamaah.

2. Takwin

Dakwah dalam tahapan takwin adalah melakukan seleksi terhadap anasir positif untuk memikul beban jihad dan menghimpun berbagai bagian yang ada. Hal ini bersifat khusus karena hanya dapat dilakukan orang yang memiliki kesiapanyang benar untuk memikul beban jihad yang panjang masanya dan berat tantangannya.

3. Tanfidz

Pada tahapan tertinggi, pemikukl dakwah harus siap berjihad tanpa kenal sikap plin plan untuk menggapai tujuan akhir. Dakwah ini tidak dapat berhasil kecuali dikerjakan secara total.

Hendaknya tidak bergeser dari tahapan ta’rif ke tahapan takwin hingga yakin bahwa komitmen yang penuh dan kesiapan untuk taat secara total sudah terwujud. Di usrah takwin, prinsip dasarnya adalah bekerja dan  berlatih. Pembina dalam takwin harus dengan standar studi dan pemahaman  yang mendalam, komitmen, pengorbanan, ibadah, dan ketaqwaan yang mendalam.

Rukun Bai’at adalah suatu keniscayaan untuk menegakkan jamaah Islam yang benar di masa kini. Rukun Bai’at tersebut yaitu terdiri dari:

1. AL-FAHM

Yakin bahwa fikroh kita adalah fikroh Islamiyah yang bersih (berprinsip ushulul ‘isyrin)

2. IKHLAS

Yang dikehendaki dalam ikhlas bahwa akhul muslim dalam setiap kata, aktivitas, dan jihadnya harus dimaksudkan semata-mata untuk mencari ridho Allah dan pahala-Nya, tanpa mempertimbangkan aspek kekayaan, penampilan, pangkat, gelar. Dengan itulah ikhlas menjadi tentara fikroh dan akidah, bukan tentara kepentingan dan ambisi pribadi.

3. AMAL

“Yang dimakhsud dengan amal adalah buah dari ilmu dan keikhlasan” (Hasan Al-Banna)

4. JIHAD

Jihad adalah sebuah kewajiban yang hukumnya tetap hingga hari kiamat.

5. PENGORBANAN

Pengorbanan jiwa, harta, waktu, kehidupan, dan berbagai hal yang dimiliki untuk mencapai tujuan. Jangan mempersempit makna pengorbanan karena ia memiliki balasan yangagung dan pahala yang indah.

6. TAAT

Yang dimaksud dengan taat adalah menunaikan perintah dengan serta merta, baik dalam keadaan sulit maupun  mudah, saat bersemangatmaupun malas.

7. TSABAT (Teguh Pendirian)

Seorang akh hendaknya senantiasa bekerja sebagai mujahid di jalan yang mengantarkan pada tujuan betapapun jauh jangkauannya dan lama masanya hingga bertemu Allah dalam keadaan tetap demikian.

8. TAJARRUD (Totalitas)

Harus membersihkan pola pikir dari prinsip nilai dan pengaruh individu yang lain, karena ia adalah setinggi-tinggi dan selengkap-lengkap fikroh.

9. UKHUWWAH

Ukhuwwah berarti terikatnya hati dan ruhani dengan ikatan aqidah. Aqidah adalah sekokoh-kokohnya ikatan. Ukhuwah adalah saudara keimanan dan perpecahan adalah saudara kekufuran. Kekuatan yang pertama adalah kekuatan persatuan. Tidak ada persatuan tanpa cinta kasih. Standar minimal cinta kasih adalah kelapangan dada dan standar maksimal adalah itsar (lebih mementingkan orang lain dibandingkan diri sendiri)

10. TSIQOH (Percaya)

Yang dimaksud dengan tsiqoh adalah rasa puasnya seorang teentara atas komandannya dalam hal      kapasitas kepemimpinannya maupun keikhlasannya. Dengan kepuasan yang mendalam, menghasilkan perasaan cinta, penghormatan, penghargaan, dan ketaatan

Kewajiban-kewajiban seorang mujahid sang pemikul dakwah adalah sebagai berikut:

  1. Mengkhatamkan Al-Qur’an tidak lebih dari sebulan dan tidak kurang dari tiga hari
  2. Membaca Al-Qur’an dengan baik, memperhatikan dengan seksama, dan merenungkan artinya
  3. Mengkaji siroh nabi dan sejarah para generasi salaf
  4. Segera melakukan general check-up secara berkalaatau berobat
  5. Menjauhi sikap berlebihan
  6. Memperhatikan urusan kebersihan dalam segala hal
  7. Hendaklahjujur dalam berkata
  8. Menepati janji
  9. Menjadi orang yang pemberani dan tahan uji
  10. Senantiasa bersikap tenang dan terkesan serius namun tidak menghalangi dari canda yang benaar, senyum, dan tawa
  11. Memiliki rasa malu dan sensitive
  12. Bersikap adil dan benar dalam memutuskan suatu perkara
  13. Menjadi pekerjja keras dan terlatih dalam aktivitas social
  14. Berhati kasih, dermawan, toleran, pemaf
  15. Pandai membaca dan menulis
  16. Memiliki proyek usaha ekonomi
  17. Jangan terlalu berharap menjadi pegawai negeri
  18. Perhatikan penunaian tugas-tugas
  19. Penuhi hakmu dan oran lain dengan sempurna
  20. Menjauhkan diri dari judi
  21. Menjauhkan diri dari riba
  22. Memelihara kekayaan umat islam secara umum
  23. Memiliki kontribusi financial dalam dakwah
  24. Menabung sebagian penghasilan untuk menghadapi masa-masa sulit
  25. Bekerja untuk menghidupkan tradisi Islam dan mematikan tradisi asing
  26. Memboikot peradilan yang tidak Islami
  27. Senantiasa merasa diawasi Allah
  28. Bersuci dengan baik
  29. Sholat dengan baik, tepat waktu, dan diusahakan untuk berjamaah di masjid
  30. Berpuasa Ramadhan dan berhaji yang baik
  31. Menyertai diri dengan niat jihad dan cinta mati syahid
  32. Senantiasa memperbarui taubat dan istighfar
  33. Berjuang meningkatkan kemampuan dan sungguh-sungguh agar dapat menerima tongkat kepemimpinan
  34. Jauhi khamr dan makanan-minuman yang memabukkan
  35. Menjauhi pergaulan yang rusak dan tempat-tempat maksiat
  36. Jauhi gaya hidup mewah dan bersantai-santai
  37. Mengetahui anggota katibah satu persatu
  38. Hindari hubungan dengan jamaah apapun sekiranya hubungan itu tidak membawa maslahat
  39. Menyebarkan dakwah dimanapun dan member informasi kepada pimpinan tentang segala kondisi yang melingkupimu
  40. Senantiasa menjalin hubungan dengan jamaah dan tempatkan diri sebagai tentara yang berada di tangsi yang tengah menanti instruksi komando

“wahai akhi yang tulus, inilah bingkai global dakwahmu dan penjelasan ringkas fikrohmu. Engkau dapat menghimpun prinsip-prinsip ini dalam lima slogan: Allah adalah tujuan kami, Rosul adalah teladan kami, Al-Qur’an adalah undang-undang kami, Jihad adalah jalan kami, dan mati syahid adalah cita-cita kami.” (Hasan Al-Banna)

Genggamlah erat bimbingan ini. jika tidak, maka engkau akan jatuh ke dalam barisan yang duduk-duduk santai yang akan mengantarkanmu menjadi pemalas dan tukang iseng.

*Berdasarkan buku Membina Angkatan Mujahid

Categories: Dakwah Islam | Leave a comment

Post navigation

Leave a comment