Posts Tagged With: taman syurga

Milad 22 th – Umroh 2012 #part Raudhoh


# 7 Juli 2012 #

Akhirnya kini tau ‘kehidupan’ Masjid Nabawi yang sesungguhnya. Untuk jama’ah perempuan, seramai apapun kondisinya, setiap orang  yang akan masuk masjid, badan dan barang bawaannya akan di periksa. Masuk ke Masjid Nabawi memang tidak diperkenankan untuk membawa kamera dan handphone berkamera. Ketahuan? Hp dan kamera akan masuk ke loker..! Jama’ah laki-laki?? Pemeriksaan mereka tidak seketat jama’ah perempuan..

Adzan shubuh menjadi adzan pertama yg ku dengar di madinah. Tidak menyangka bisa berada di madinah… *mulai berlebihan*

Ba’da rutinitas shubuh di masjid, kaget liat keramaian yg ada di luar masjid. Pasar Kaget! Berbagai aneka jenis ‘oleh-oleh’ di jual.. Kalo bisa milihnya, sebenernya bisa dapetin oleh2 ‘menarik’ dengan harga baik.. Sebelum beli, coba di cek barangnya yaaa.. Banyak barang made in china dan ada jg made in indonesia! Kalo memang mau beli barang-barang ber-made-in china ataupun indonesia, lebih baik beli di tanah abang. Lebih murah dan ga nambah beban bagasi 😀

Seiring munculnya matahari.. Muncul ‘satpol pp’nya madinah! Pedagang kabur.. Pernah melihat pedagang kali lima yang diusir sama satpol pp? Nah, kondisinya sama persis!!

Udah liat-liat sekitar hotel yg ramai oleh pasar kaget, aku kembali ke hotel utk sarapan dan bersih-bersih. Jam 8 pagi dijadwalkan oleh pihak travel, jamaah perempuan bersama-sama ke raudhoh.

Raudhoh secara bahasa indonesia bermakna Taman Syurga. Tapi jangan dibayangkan raudhoh itu sebagai taman yang bagus banget ya.. Raudhoh yg akan dikunjungi nanti hanya berupa space yang berada di dalam masjid. Menyatu dengan masjid. Space yang kecil untuk ukuran pengunjung yang sangat melimpah. raudhoh ditandai dengan karpet hijau. Disaat seluruh masjid nabawi berkarpet merah, hanya raudhoh lah yang berkarpet hijau.

lihat perbedaan karpetnya. sumber: http://instagram.com/p/OzRCm0J0Pj/

lihat perbedaan karpetnya. sumber: http://instagram.com/p/OzRCm0J0Pj/

Batasannya raudhoh adalah dari mimbarnya rosululloh sampai rumah rosulullah.

Dari Abi Sa’id al-Khurdri ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Tempat di antara kubur dan mimbarku ini adalah Raudhah (kebun) di antara beberapa kebun surga”. (Musnad Ahmad bin Hanbal)

Jadi, Taman syurga itu hanya perumpamaan dalam hadits dan raudhoh diyakini pula sebagai salah satu tempat terkabulkannya do’a.

Untuk ke raudhoh, bagi jamaah perempuan terjadwal dan space lebih kecil dibandingkan jamaah laki-laki. Ada jadwal-jadwal khusus yg diberikan oleh pengelola masjid nabawi. Jadwalnya: waktu dhuha, ba’da dzuhur, dan ba’da isya (mhn dikoreksi kalo salah 🙂 ). Untuk perempuan dibuat jadwal khusus karena raudhoh berada di kawasan sholatnya laki-laki (sangat memungkinkan laki-laki sholat wajib di raudhoh). Di raudhoh terdapat makam Rosululloh, abu bakar, dan umar bin khattab.. Hm.. Banyak yg ‘berlebihan’ saat berada di makam. Hati-hati loh, kalo berlebihan jatohnya malah jadi menuhankan dan bisa masuk kategori musyrik! Hiiiii…!

raudhoh + jamaah laki-laki

raudhoh + jamaah laki-laki (picture by: galih)

Balik ke kronologi keberangkatan menuju raudhoh ya… 😀

Jam 8 sudah siap di lobi hotel untuk berangkat sholat dhuha di masjid nabawi. Siap untuk ke raudhoh!

Ke raudhoh pagi ini dibimbing oleh 1 orang perempuan guide. Dia warga negara Indonesia tetapi tinggal di madinah.. Sebelum jalan menuju masjid, guide memastikan bahwa jama’ah sudah berwudhu dan tidak membawa handphone ataupun kamera. Niatkan ibadah. Oke sip! Siap buu… Raudhoh……….. •(>̯┌┐<̯)•

Yaaa… Namanya berbagai macam karakter orang yaa… Sesampainya di depan pintu masuk masjid ternyata ada aja yg belum berwudhu , batal wudhu, dan bawa handphone! Glek.. Nunggu.. Sabar.. 🙂

Sambil nunggu, dapet cerita dari ibu guide tentang pengalaman beliau tinggal di madinah. Katanya enak tinggal di madinah.. Hm.. Sempet-sempetnya loh aku nanya tempat yang jual makanan-makanan di mana. Hehehee…. Dari hotel ke masjid ga liat ada yang jual makanan. Saking rapihnya nih kota (rapih makna sebenernya loh…..) kayaknya. Beda banget sama mekkah yang tiap meter ada yang jual kebab, juice, ataupun toko serba ada. Dari pertanyaan iseng tentang tempat makan, lumayan dapet rekomendasi tempat makan 😀 ternyata ada semacam food court di taman. Okee… Nanti malem icip-icip 😀 *apa dah ini, mau ke raudhoh sempet2nya ngomong makanan pit -.-” *

Semuanya sudah siap.. Bismillah..

Memasuki raudhoh butuh perjuangan. Modal utama: sabar! Sebelum memasuki raudhoh, kita akan banyak menunggu antrian. Askar (petugas keamanan masjid) perempuan mengarahkan dan mengelompokkan jamaah berdasarkan asal negara. Asal negara??? Yuph! Raudhoh itu tempatnya terbatas tetapi berbagai macam orang dari seluruh dunia mengunjunginya. Pengelompokan dan antrian untuk meminimalisir ‘kerusuhan’ yang tercipta akibat saling dorong antar jamaah.

Menunggu hijab (pembatas) menuju raudhoh dibuka, kita bisa puas sholat dhuha dan tilawah sambil memandang atas masjid yang atapnya sedang terbuka (ada beberapa bagian atap masjid yang bisa dibuka-tutup). Semakin lama, jumlah jamaah semakin meningkat. Pengelompokan sesuai negara asal sudah terlihat. Askar juga sudah mulai sibuk mengatur antrian. Hijab menuju raudhoh di buka. Yang pertama masuk jamaah asal timur tengah. Tau apa yg terjadi??? Ya Allah.. Mereka lari-lari saling nerobos! Glek! Sadar sesadar-sadarnya sadar kenapa antrian dipisah berdasarkan negara. Ga kebayang kalo kita kecampur dengan mereka. Bisa mental.. Secara kita mungil-mungil dan badan mereka besar-besar -.-” memandangi mereka yang masuk bergantian secara takjub! Dan akhirnya… Malaysia dan Indonesia (melayu) melewati hijab menuju raudhoh. Melewati hijab tersebut bukan berarti kita langsung masuk ke raudhoh. Kita masih harus antri lagi. Sebelum benar-benar masuk ke raudhoh ada sekitar 2x antri. 2x antri tersebut berada di tempat yang bisa melihat kubah hijau, trend mark-nya masjid nabawi. Di bawah kubah hijau inilah raudhoh berada dan lokasi asli masjid nabawi yang dididirikan Rosululloh beserta para pengikutnya di madinah..

Antri terakhir semakin crowded. Jamaah seperti ketakutan tidak memiliki kesempatan ke raudhoh karena waktunya yang terbatas. Askar menenangkan para jamaah dan meminta kita yg dari Indonesia lebih tenang. Askar dengan logat arabnya berkata,”ibu-ibu. Sabar. Duduk!” Yaa.. Hanya kata-kata itu yang diucapkan. Nampaknya askar dilatih bicara itu karena jamaah indonesia terkenal banyak..

Setelah bersabar Alhamdulillah akhirnya mendapat kesempatan memasuki kawasan raudhoh. Aku diberikan tips sama mba evi, saat di dalam raudhoh terobos ke depan! Sebisa mungkin dapet tempat di depan karena kalau di belakang akan lebih mudah ‘terdampar’ dan kemungkinan terinjak saat sholat sangat besar. Awalnya sempat merasa, se-ngeri inikah raudhoh sampai harus sangat hati-hati… Benar saja, menuju lokasinya memang agak lowong karena antrian masuknya sudah diatur. Tetapi begitu semakin dekat dengan raudhoh……. Allahu Akbar! WOW!!!! PADAT!!!!! Kesenggol sana, kesenggol sini. Aku masih bertahan pegangan dengan mba evi. Mba evi yang ‘buka jalur’ untuk kita berdua menuju shaff depan. Rombonganku?? Entahlah.. Terakhir liat ada di belakang. Tas mukena ku yang berisi bawahan mukena dan al-qur’an ada di guide dan aku menenteng plastik berisi sandalku dan sandalnya mba evi. Ada untungnya juga tuh tas mukena ga ikut aku tenteng juga. Dalam situasi yang crowded, bawa tentengan itu bikin ribet. Alhamdulillah pakaian sudah syar’I untuk sholat. Tidak perlu mukena. Sempat memperhatikan Askar yang berada di dalam memang sangat tegas. Melihat ada yang sudah sholat langsung disuruh pergi agar bergantian dgn yang lain. Jadi kepikiran… Kalo ada kesempatan sholat harus sholat! Do’a nya diucapkan dalam tiap sujud sholat. Alhamdulillah mba evi dapet tempat sholat. Awalnya kita niat untuk bergantian karena hanya bisa satu orang yang sholat. Mba evi sholat terlebih dahulu, aku menjaganya untuk meminimalisir beliau ‘kebawa arus’ orang-orang. Di raka’at ke dua-nya mba evi, aku dapet kesempatan untuk sholat di belakangnya. Subhanallah.. Yang pada awalnya ngerasa ga mungkin untuk melaksanakan sholat, seketika tempat itu rasanya dibuat lebih lapang. Aku bisa sholat dua rokaat. Selesai sholat, melihat mba evi masih berdo’a dan aku terpikir untuk nambah sholat. Aku pun sholat lagi empat rokaat, di depan mba evi.

Setelah itu…………… Aku kehilangan jejak mba evi. Hm.. Clingak clinguk malah liat tante erni. Beliau nangis. Kuhampiri, ternyata beliau dari tadi ga bisa sholat karena berkali-kali kepalanya hampir terinjak saat sujud. Aku mendapatkan tempat yang memungkinkan satu orang untuk sholat. Tante erni kupersilahkan sholat sambil kujaga agar orang tidak ‘mengganggu’ saat beliau sedang sholat. Subhanallah.. Lagi-lagi terasa semakin lapang dan aku merasa,”aku bisa sholat juga nih!”. Aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan. Aku langsung sholat dua rokaat tepat di belakang tante erni. Selesai sholat, tante erni masih khusyuk berdo’a. Aku bergeser sedikit dan aku sholat lagi. Subhanallah….. Luar biasa! Seolah-olah Allah benar-benar ngasih banyak kesempatan padaku untuk sholat di raudhoh. Aku dan tante erni sempat 3x pindah posisi sholat. Dirasa sudah cukup puas dan sama-sama tersadar kalau kita udah ditinggal rombongan, kita mengakhiri sholat di raudhoh. Alhamdulillah puas! Dan kita sama-sama merasa seperti mimpi. Kok ya Allah baik banget sama kita.. Benar-benar merasa lapang dan sama sekali tidak ditegor ataupun diusir askar. Subhanallah………

Langkah-langkah meninggalkan raudhoh rasanya kaki masih bergetar tidak percaya. Semakin jauh melangkah, kita baru sadar urusan sandal… Aku masih nenteng sandalku dan sandalnya mba evi. Nah, tante erni sandalnya di orang lain. Tante erni akhirnya memakai sandal mba evi. Harapan kita cuma satu..semoga mba evi pakai sandalnya tante erni. Hehehee…

Hm.. Mendekati hotel, aku ditegor sama salah satu rombongan. “Tadi ke mana aja? Ada yang nyariin sandal..”. Haduh.. Ga enak sama mba evi nih 😦 segera bergegas menuju kamar. Alhamdulillah… Ternyata bener, mba evi pakai sandalnya tante erni..

Walaupun sudah lama-lama di raudhah sama tante erni, aku ingin kembali lagi ke sana. besok sepertinya sudah sulit karena besok full dan lusa dini hari harus bertolak ke Jeddah. Alhamdulillah ada yang mau lagi ke Raudhah. Bismillah.. Insya Allah ba’da Isya aku ke Raudhah lagi bareng pipit, mba nia dan budenya mba nia.

Karena berencana ke Raudhah ba’da Isya, ba’da maghrib kita makan malam di food court yang direkomendasikan oleh ibu guide. hmm.. ternyata top juga nih rekomendasinya. beraneka ragam makanan ada di situ. sampai sturbucks juga ada loh… wew..

kita memilih makanan khas timur tengah. aku memilih sambosa dan juice jambu sebagai makan malam. mau makan nasi tapi ngeliat porsinya udah wew duluan :O sambosa sejenis lumpia berbentuk segitiga. kalorinya lebih dari cukup! 😀 ternyata benar aja.. alhamdulillah aku ga jadi beli nasi. porsinya banyak banget. mba nia dan budenya, pipit dan mba winny, mereka beli nasi seporsi berdua dan ga habis! jadi… aku sempet icip-icip makanan mereka. heheee..

lagi asik makan, mas galih sms “aku udah di depan gate yang deket starbucks. kamu di mana?” ups! lupa kalo janjian makan juga sama mas galih! glek.. pulsa abis pula. susulin mas galih deh. celingak celinguk lumayan lama karena suasananya padat, akhirnya berhasil  menemukan mas galih. Mas galih datang, makanan kita sudah hampir habis. maaf mas… :”)

mendekati adzan isya, mas galih ditinggal makan sendirian. aku, pipit, mba nia, budenya mba nia, mba winny, dan mba evi duluan ke masjid. mampir dulu ke kamar mandi dan… aku terpana dengan luasnya kamar mandi. pertama kali ke kamar mandi 😛 kamar mandi aja sampai lebih dari 1 lantai dengan akses eskalator.

selesai berwudhu kita langsung bergegas ke dalam masjid. Alhamdulillah masih dapat posisi walaupun posisinya adalah posisi sisa. hehee.. yang penting di dalam masjid!

Adzan Isya berkumandang. semakin banyak jama’ah yang memenuhi celah-celah shaff. sholat sunnah qobla (sebelum) isya dengan pemandangan sujud berbagai macam kaki lalu lalang. biasa.. hm.. tapi kali ini aku ngerasa ada yang beda. ternyata masih ada orang timur tengah yang membenarkan posisi sajadahku setelah dia melewatinya! Mantap lah! di masjidil haram dan masjid nabawi memang seperti terbiasa melewati orang sholat tanpa permisi-permisi..

sholat isya usai.. semakin deg-degan menuju raudhoh tanpa bimbingan guide. aku, pipit, mba nia, dan budenya mba nia.. kita sama-sama keduakalinya ke raudhoh. yang pertama ya saat tadi pagi! oke.. bismillah…

sama saat pagi tadi, menuju raudhoh harus sabar melewati beberapa rangkaian antrian. kesabaran kita benar-benar di uji. baru antrian pertama, beberapa jama’ah sudah mulai berguguran karena merasa sudah terlalu larut dan lelah. budenya mba nia juga nyaris mundur dari antrian. aku, mba nia, dan pipit menyemangati bude dan mengajak bude banyak berdzikir. Alhamdulillah… bude ga jadi mundur 🙂

di tengah antrian kita membuat kesepakatan. kita di sana hanya sholat dua roka’at, maksimal empat roka’at. aku, mba nia, dan pipit membuat border untuk bude. wih.. satu sisi yakin satu sisi takut #loh

alhamdulillah dua antrian pertama lancar, sampai pada akhirnya dua antrian terakhir mulai ngerasa ‘keos’ (mau aksi pit?? bahasanya border dan keos segala :p ). sebelum menuju antrian akhir, jama’ah indonesia dan malaysia masih dalam satu kelompok. sabaaaaaaarr banget nunggunya. sampai ada yang ngantuk dan mundur dari antrian. sebenernya jama’ah indonesia dan malaysia udah tinggal sedikit. diitung-itung sekitar 40 0rang. tetapi jamaah dari turki dan negara timur tengah sangat ramai. agak khawatir juga melihat raudhah seramai itu dan kondisi bude yang semakin lelah. lagi-lagi… bismillah.. yakinin diri lagi. tapi.. ini antrian beneran lama banget loh. harusnya kita menuju area antrian terakhir nunggu panggilan askar. karena khawatir askar lupa, ada yang inisiatif memanggil askar. dan ternyata benar, askar lupa manggilin kita………………………………………………..

antrian terakhir semakin seru. ternyata dengan jumlah jamaah indonesia dan malaysia yang sedikit, kita tercampur dengan jamaah india dan turki. ada juga beberapa jamaah timur tengah. antrian tak kalah lama. ada jama’ah turki yang marah menanyakan kapan kita bisa masuk raudhoh mengingat waktu yang semakin larut. askar cuma bisa bilang, “sabar” dan “duduk”. walaupun begitu, kondisi antrianku relatif lebih ‘rapih’. antrian sebelahku rusuh! pembatas antara antrian sebelah dan antrianku yang berupa papan hampir ambruk. posisiku?? tepat di sebelah pembatas! refleks aku berdiri! mba nia, bude, dan pipit juga ikut berdiri. tau apa yang terjadi?? berdiri malah dimarahin askar :”( disuruh duduk dan lagi-lagi bilang sabar. bu…. papannya hampir ambruk makanya kita berdiri……………. :”(

luar biasa seru lah menuju raudhah malam ini. Alhamdulillah akhirnya kita mendapat kesempatan masuk raudhah. bener aja pas kita mendapat kesempatan masuk, sudah campur baur dengan orang yang besar-besar. mba nia dan pipit nuntun bude, aku yang buka jalur sambil lindungin depan bude. mengikuti tips mba evi tadi pagi, kita mengincar posisi di depan. Alhamdulillah dapet tempat sholat untuk tiga orang. aku menunggu mereka sambil mencari posisi. aku yakin, disaat memudah orang lain kita akan diberi kemudahan. Subhanallah, seketika Allah memberi kemudahan padaku. saat aku menerobos 2 shaff terdepan yang isinya perempuan timur tengah yang badannya hampir dua kali lipet ku dan berjubah hitam, aku diberi jalan oleh askar dan salah satu jama’ah. oleh salah satu jama’ah aku sempat dijaga agar orang tidak lewat di depanku.. dia menghalau orang yang mau lewat. sujud ku aman. Allahu Akbar. nangis………… buatku ke raudhoh malam ini terasa khusyuk. aku sempat melaksanakan sholat empat roka’at. kalau aku mau egois, masih ada kesempatan untuk sholat lagi. inget perjanjian di awal, sholat maksimal empat roka’at. aku menghampiri mba nia, pipit dan bude. Alhamdulillah kita semua merasa puas. bude terlihat sangat senang walaupun lelah… perjalanan menuju hotel, kita memberi apresiasi ke bude. bude hebat nih kuat! 🙂

sampai kamar sekitar jam 1 malam. langsung istirahat!

besok city tour dan berkemas… besok?? hari ini tanggal 8 pit!

o iya 😀 hari ini jam8 pagi kita city tour keliling madinah……..

*note: hari ini sukses ga pegang kamera sama sekali*

Categories: My Umroh trip | Tags: , , , , , , , , , | Leave a comment